Oleh: Komunitas AB | September 13, 2009

PEMILIK GOLONGAN DARAH AB, SIAPA YANG AKAN MENOLONG JIKA ANDA PERLU BANTUAN ?

PADAHAL TEMAN YANG BERGOLONGAN DARAH SAMA DENGAN ANDA JUMLAHNYA AMAT TERBATAS !

 

Senin tanggal 31 Agustus 2009, jarum jam menunjukkan pukul 16.37 WIB. Saat itu saya sedang rapat dengan tetangga untuk merenovasi Mushalah di lingkungan, tiba-tiba masuk sebuah panggilan tak dikenal ke nomor telpon seluler. Seperti biasa, saya selalu sungkan menerima panggilan yang tidak terekam dalam memori apalagi saat itu sedang sibuk. Tapi entah kenapa jemari tangan kanan refleks menekan tombol yes. Langsung terjadi percakapan. Di seberang sana ada suara seorang lekaki. Singkatnya, ia sangat membutuhkan pertolongan saya. Pak Suharno, nama pria itu, menyebutkan istrinya, ibu Enny sedang dirawat di RS St. Carolus Jakarta, sangat membutuhkan darah bergolongan AB dari reshus factor negative (Rh-). Terbata-bata ucapannya dan penuh harap saya bisa menolong istrinya yang sedang sangat menderita karena sakitnya, harus dioperasi malam itu.

 

Kalau awalnya Pak Harno yang sangat panik, tetapi seterima permintaan mendadak itu justru berbalik saya yang menjadi panik. Naluri kemanusiaan saya muncul tinggi. Rapat yang saya pimpin dibatalkan sementara di tengah jalan. Saya segera pulang ke rumah, dengan maksud akan menemukan pendonor bergolongan darah AB dari database anggota FOKUSWANDA (Forum Komunikasi Dermawan Darah 100 kali) di laptop. Malang benar, laptop saya sejak dua hari ini ngadat sama sekali. Akhirnya, saya hanya bisa memberi saran pendek kepada Pak Harno, tidak berbuat apapun yang berarti. Tengah malamnya, sebuah surel dari mbak Olga P masuk ke Blackberry saya, berpesan hal yang sama. Saya berfikir, pasti ibu Enny sedang butuh pertolongan teramat sangat. Dua bulan sebelum itu, seorang ibu yang mengaku bernama Nanik, pukul sembilan malam telpon saya minta tiga pendonor darah bergolongan darah AB untuk membantu keponakannya yang tengah kritis di rumah sakit akibat kecelakaan lalulintas fatal.

 

Hampir setiap dua bulan sekali saya menerima permintaan dari penelpon yang tidak saya kenal. Intinya, mereka minta dicarikan pendonor darah bergolongan AB di Jakarta, untuk kebutuhan mendesak. Sebagai pejuang kemanusiaan, saya tidak pernah kenal siapa yang saya tolong dan merekapun tidak pernah kenal siapa yang menolongnya. Memang itu tidak sangat penting. Pendonor darah sukarela, menurut WHO adalah Pahlawan Kemanusiaan yang Tak Dikenal !

 

Selidik punya selidik, para penelpon tersebut mencari tahu tentang Komunitas Golongan Darah AB melalui internet. Ada yang menemukan situs Golongandarah.net yang saya ikut membidaninya pada Januari 2007, dan ada pula yang langsung menemukan KOMUNITASAB. Dari pengelola situs di Jogyakarta, mereka mendapatkan nomor telpon pribadi saya. Sejatinya, saya memang adalah anggota pertama KOMUNITASAB di wilayah Jakarta sejak 27 Mei 2008, selang beberapa hari website diluncurkan. Sejujurnya saya tidak terusik atau marah dengan gangguan panggilan telpon itu. Justru kini saya tergerak untuk mendirikan KOMUNITASAB di Jakarta, secepatnya. Setidaknya untuk wilayah Jakarta Selatan lebih dahulu.

 

Meski baru mendapatkan dua nama lengkap dengan nomor telponnya, sekaligus sudah mengantongi konfirmasi dari Mas Fathoni dan bung Ardo, maka direncanakan di penghujung Oktober 2009 akan ada pertemuan awal di rumah saya di kawasan Cipete Selatan. Saya berharap, diawali terbentuknya KomunitasAB Jakarta Selatan kemudian bertahap akan merambah luas ke seantero DKI atau bahkan sampai Jabodetabek. Untuk KomunitasAB JS sedikitnya akan diikuti minimal 50 orang. Optimis ? Kenapa tidak, toh pejuang kemanusiaan dimanapun akan selalu komit dengan prinsip kejuangannya.

 

Mas Arif Agus di Jogya, mas Akbar wartawan TEMPO dan mbak Lusiana dari KOMPAS di Jakarta, adalah anak-anak muda yang mendukung gagasan ini. Saya pun telah memesan banyak T-Shirt KomunitasAB dari mas Arif, untuk dimiliki oleh (calon) anggota nanti.

 

Apa perlunya pemilik golongan darah AB bergabung dalam komunitas yang intens ini ? Menurut situs KomunitasAB, hanya sekitar satu prosen dari pendonor darah yang bergolongan AB. Sementara rekap database FOKUSWANDA,  angka prosentase itu sedikit lebih besar yaitu 5 sampai 7 prosen dari komunitas pendonor darah yang memiliki golongan AB. Memang tidak ada angka pasti, PMI pun tidak memiliki data itu.

 

Karena minoritasnya pemilik golongan darah AB (meski kerap disebut golongan darah biru) maka yang mampu menolong dan memberikan bantuan kepada Anda hanyalah rekan Anda yang bergolongan darah sama. Agar saat genting tidak sulit mencari lokasi rekan Anda dan informasi tentang kedonordarahannya, saya mengajak semua pendonor darah sukarela yang bergolongan AB di Jakarta Selatan, bergabung ke dalam KomunitasAB ini. Di kumpulan ini pasti banyak yang dapat kita lakukan secara bersama demi kemanusiaan.

 

Datanglah ke rumah saya hari Sabtu tanggal 24 Oktober 2009 pukul 10-12 di Jl. Rawamaja No. 35 Cipete Selatan. Mudah saja, Anda masuk ke jalan Abdul Madjid (dekat ITC Fatmawati), di sekitar kompleks Deplu bertanyalah di sana. Untuk pergabungan awal ini, saya berharap Anda memberikan konfirmasi kehadiran selambatnya Jumat 23 Oktober. Telponlah atau kirimkan sms rekonfirmasi Anda ke nomor HP saya 0811 1989925 atau email: arimanku@yahoo.com.

 

Saya hakkulyakin, Insyaallah banyak teman yang menyambut ajakan ini. Jangan terlambat agar tidak menyesal karena sulit mencari pertolongan sejawat. (aku)

 

Wassalam,

 

Ariman K. Usman


Tanggapan

  1. Sy jg bergolongan darah ab asli jgja tp krn krj tinggal dpurwokerto jateng.Ingin sekali bergabung dgn komunitas darah ab

  2. saya bergolongan darah AB, menjadi pendonor darah tyetap di pmi cab banyuwangi dan sudah 52 kali saya mendonorkan darah, saya bahagia, senang, sehat dan puas sekali dgn kegiatan ini, karena dgn sifat peduli pd yg lain ini sy kira klop dari arti sebuah gol darah ab ini.

    • Silakan bergabung syukur kalau anda juga bisa membuat Komunitas AB di Banyuwangi……


Tinggalkan Balasan ke Arief hari wibowo Batalkan balasan

Kategori